Senin, 03 Maret 2014

Misteri Ramalan 7 Satrio Piningit Ronggowarsito

Di dalam ramalan Ronggowarsito dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah ?bekas? kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu.

Selain masing-masing satrio itu menjadi ciri-ciri dari masing-masing pemimpin NKRI pada setiap masanya, ternyata tujuh satrio piningit itu melambangkan tujuh sifat yang menyatu di dalam diri seorang pandhita


Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro
melambangkan orang yang sepanjang hidupnya terpenjara namun namanya harum mewangi. Sifat ini hanya dimiliki oleh orang yang telah menguasai Artadaya (ma?rifat sebenar-benar ma?rifat). Diberikan anugerah kewaskitaan atau kesaktian oleh Allah SWT, namun tidak pernah menampakkan kesaktiannya itu. Jadi sifat ini melambangkan orang berilmu yang amat sangat tawadhu?.

Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar
melambangkan orang yang kaya akan ilmu dan berwibawa, namun hidupnya kesandung kesampar, artinya penderitaan dan pengorbanan telah menjadi teman hidupnya yang setia. Tidak terkecuali fitnah dan caci maki selalu menyertainya. Semua itu dihadapinya dengan penuh kesabaran, ikhlas dan tawakal.

Satrio Jinumput Sumelo Atur
melambangkan orang yang terpilih oleh Allah SWT guna melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjalankan missi-Nya. Hal ini dibuktikan dengan pemberian anugerah-Nya berupa ilmu laduni kepada orang tersebut.

Satrio Lelono Topo Ngrame
melambangkan orang yang sepanjang hidupnya melakukan perjalanan spiritual dengan melakukan tasawuf hidup (tapaning ngaurip). Bersikap zuhud dan selalu membantu (tetulung) kepada orang-orang yang dirundung kesulitan dan kesusahan dalam hidupnya.

Satrio Hamong Tuwuh
melambangkan orang yang memiliki dan membawa kharisma leluhur suci serta memiliki tuah karena itu selalu mendapatkan pengayoman dan petunjuk dari Allah SWT. Dalam budaya Jawa orang tersebut biasanya ditandai dengan wasilah memegang pusaka tertentu sebagai perlambangnya.

Satrio Boyong Pambukaning Gapuro
melambangkan orang yang melakukan hijrah dari suatu tempat ke tempat lain yang diberkahi Allah SWT atas petunjuk-Nya. Hakekat hijrah ini adalah sebagai perlambang diri menuju pada kesempurnaan hidup (kasampurnaning ngaurip). Dalam kaitan ini maka tempat yang ditunjuk itu adalah Lebak Cawéné = Gunung Perahu = Semarang Tembayat.

Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu
melambangkan orang yang memiliki enam sifat di atas. Sehingga orang tersebut digambarkan sebagai seorang pandhita atau alim ulama yang selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Maka hakekat Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu adalah utusan Allah SWT atau bisa dikatakan seorang aulia (waliyullah).
[SELENGKAPNYA]

Minggu, 02 Maret 2014

Legenda Si Raja Batak


Konon di atas langit (banua ginjang, nagori atas) adalah seekor ayam bernama Manuk Manuk Hulambujati (MMH) berbadan sebesar kupu-kupu besar, namun telurnya sebesar periuk tanah. MMH tidak mengerti bagaimana dia mengerami 3 butir telurnya yang demikian besar, sehingga ia bertanya kepada Mulajadi Na Bolon (Maha Pencipta) bagaimana caranya agar ketiga telur tsb menetas.

Mulajadi Na Bolon berkata, "Eramilah seperti biasa, telur itu akan menetas!" Dan ketika menetas, MMH sangat terkejut karena ia tidak mengenal ketiga makhluk yang keluar dari telur tsb. Kembali ia bertanya kepada Mulajadi Nabolon dan atas perintah Mulajadi Na Bolon, MMH memberi nama ketiga makhluk (manusia) tsb. Yang pertama lahir diberi nama TUAN BATARA GURU, yang kedua OMPU TUAN SORIPADA, dan yang ketiga OMPU TUAN MANGALABULAN, ketiganya adalah lelaki.


Setelah ketiga putranya dewasa, ia merasa bahwa mereka memerlukan seorang pendamping wanita. MMH kembali memohon dan Mulajadi Na Bolon mengirimkan 3 wanita cantik : SIBORU PAREME untuk istri Tuan Batara Guru, yang melahirkan 2 anak laki laki diberi nama TUAN SORI MUHAMMAD, dan DATU TANTAN DEBATA GURU MULIA dan 2 anak perempuan kembar bernama SIBORU SORBAJATI dan SIBORU DEAK PARUJAR. Anak kedua MMH, Tuan Soripada diberi istri bernama SIBORU PAROROT yang melahirkan anak laki-laki bernama TUAN SORIMANGARAJA sedangkan anak ketiga, Ompu Tuan Mangalabulan, diberi istri bernama SIBORU PANUTURI yang melahirkan TUAN DIPAMPAT TINGGI SABULAN.

Dari pasangan Ompu Tuan Soripada-Siboru Parorot, lahir anak ke-5 namun karena wujudnya seperti kadal, Ompu Tuan Soripada menghadap Mulajadi Na Bolon (Maha Pencipta). "Tidak apa apa, berilah nama SIRAJA ENDA ENDA," kata Mulajadi Na Bolon. Setelah anak-anak mereka dewasa, Ompu Tuan Soripada mendatangi abangnya, Tuan Batara Guru menanyakan bagaimana agar anak-anak mereka dikimpoikan.
"kimpoi dengan siapa? Anak perempuan saya mau dikimpoikan kepada laki-laki mana?" tanya Tuan Batara Guru.
"Bagaimana kalau putri abang SIBORU SORBAJATI dikimpoikan dengan anak saya Siraja Enda Enda. Mas kimpoi apapu akan kami penuhi, tetapi syaratnya putri abang yang mendatangi putra saya," kata Tuan Soripada agak kuatir, karena putranya berwujud kadal.

Akhirnya mereka sepakat. Pada waktu yang ditentukan Siboru Sorbajati mendatangai rumah Siraja Enda Enda dan sebelum masuk, dari luar ia bertanya apakah benar mereka dijodohkan. Siraja Enda Enda mengatakan benar, dan ia sangat gembira atas kedatangan calon istrinya. Dipersilakannya Siboru Sorbajati naik ke rumah. Namun betapa terperanjatnya Siboru Sorbajati karena lelaki calon suaminya itu ternyata berwujud kadal.
Dengan perasaan kecewa ia pulang mengadu kepada abangnya Datu Tantan Debata.
"Lebih baik saya mati daripada kimpoi dengan kadal," katanya terisak-isak.
"Jangan begitu adikku," kata Datu Tantan Debata. "Kami semua telah menyetujui bahwa itulah calon suamimu. Mas kimpoi yang sudah diterima ayah akan kita kembalikan 2 kali lipat jika kau menolak jadi istri Siraja Enda Enda."

Siboru Sorbajati tetap menolak. Namun karena terus-menerus dibujuk, akhirnya hatinya luluh tetapi kepada ayahnya ia minta agar menggelar "gondang" karena ia ingin "manortor" (menari) semalam suntuk.
Permintaan itu dipenuhi Tuan Batara Guru. Maka sepanjang malam, Siboru Sorbajati manortor di hadapan keluarganya.
Menjelang matahari terbit, tiba-tiba tariannya (tortor) mulai aneh, tiba-tiba ia melompat ke "para-para" dan dari sana ia melompat ke "bonggor" kemudian ke halaman dan yang mengejutkan tubuhnya mendadak tertancap ke dalam tanah dan hilang terkubur!

Keluarga Ompu Tuan Soripada amat terkejut mendengar calon menantunya hilang terkubur dan menuntut agar Keluarga Tuan Batara Guru memberikan putri ke-2 nya, Siboru Deak Parujar untuk Siraja Enda Enda.
Sama seperti Siboru Sorbajati, ia menolak keras. "Sorry ya, apa lagi saya," katanya.
Namun karena didesak terus, ia akhirnya mengalah tetapi syaratnya orang tuanya harus menggelar "gondang" semalam suntuk karena ia ingin "manortor" juga. Sama dengan kakaknya, menjelang matahari terbit tortornya mulai aneh dan mendadak ia melompat ke halaman dan menghilang ke arah laut di benua tengah (Banua Tonga).

Di tengah laut ia digigit lumba-lumba dan binatang laut lainnya dan ketika burung layang-layang lewat, ia minta bantuan diberikan tanah untuk tempat berpijak.
Sayangnya, tanah yang dibawa burung layang-layang hancur karena digoncang NAGA PADOHA.
Siboru Deak Parujar menemui Naga Padoha agar tidak menggoncang Banua Tonga.
"OK," katanya. "Sebenarnya aku tidak sengaja, kakiku rematik. Tolonglah sembuhkan."
Siboru Deak Parujar berhasil menyembuhkan dan kepada Mulajadi Na Bolon dia meminta alat pemasung untuk memasung Naga Padoha agar tidak mengganggu. Naga Padoha berhasil dipasung hingga ditimbun dengan tanah dan terbenam ke benua tengah (Banua Toru). Bila terjadi gempa, itu pertanda Naga Padoha sedang meronta di bawah sana.

Alkisah, Mulajadi Na Bolon menyuruh Siboru Deak Parujar kembali ke Benua Atas.
Karena lebih senang tinggal di Banua Tonga (bumi), Mulajadi Na Bolon mengutus RAJA ODAP ODAP untuk menjadi suaminya dan mereka tinggal di SIANJUR MULA MULA di kaki gunung Pusuk Buhit.
Dari perkimpoian mereka lahir 2 anak kembar : RAJA IHAT MANISIA (laki-laki) dan BORU ITAM MANISIA (perempuan).

Tidak dijelaskan Raja Ihat Manisia kimpoi dengan siapa, ia mempunyai 3 anak laki laki : RAJA MIOK MIOK, PATUNDAL NA BEGU dan AJI LAPAS LAPAS. Raja Miok Miok tinggal di Sianjur Mula Mula, karena 2 saudaranya pergi merantau karena mereka berselisih paham.

Raja Miok Miok mempunyai anak laki-laki bernama ENGBANUA, dan 3 cucu dari Engbanua yaitu : RAJA UJUNG, RAJA BONANG BONANG dan RAJA JAU. Konon Raja Ujung menjadi leluhur orang Aceh dan Raja Jau menjadi leluhur orang Nias. Sedangkan Raja Bonang Bonang (anak ke-2) memiliki anak bernama RAJA TANTAN DEBATA, dan anak dari Tantan Debata inilah disebut SI RAJA BATAK, YANG MENJADI LELUHUR ORANG BATAK DAN BERDIAM DI SIANJUR MULA MULA DI KAKI GUNUNG PUSUK BUHIT!
[SELENGKAPNYA]

Hantu sang Penulis Kisah Horor

Washington Irving adalah sebuah nama yang akrab di dunia sastra. Ia seorang penulis abad 19, menjadi sastrawan Amerika pertama yang diakui Eropa. Namanya dikenal baik sebagai pengarang cerita pendek The Legend of Sleepy Hollow dan Rip van Winkle. Walau kemudian ia juga terkenal sebagai penulis serba bisa dalam bidang esai, biografi dan sejarah.

Di masa itu, Amerika Serikat sedang membangun kebudayaannya sendiri, terlepas dari daerah asalnya Eropa. Irving menghidupkan gaya sastra Amerika yang menginsiprasi dan memengaruhi banyak penulis Amerika lainnya. Hingga pada perkembangan selanjutnya sastra dan literatur Amerika mulai dikenal dunia.


Irving menjadi penulis pertama Amerika Serikat dengan kisah-kisah bergenre horor-lelucon. Lewat buku kumpulan tulisannya The Sketch Book of Geoffrey Crayon yang terbit tahun 1820, ia pun menangguk nama besar dalam dunia kesusasteraan.

Satu karya besar Washington Irving adalah The Legend Sleepy Hollow. Berkisah tentang dua pemuda, Ichabod Crane dan Abraham “Brom Bones” Van Brunt, yang bersaing ketat memperebutkan cinta gadis belia 18 tahun bernama Katrina van Tassel.

Suatu hari, saat Crane pulang dari kediaman van Tassel, di malam musim semi, ia dikejar oleh sosok hantu tanpa kepala penunggang kuda. Hantu yang membawa benda bulat mirip kepala manusia. Teror tersebut menyebabkan Crane meninggalkan kampungnya dan akhirnya Brom Bones menikahi Katrina.

Ternyata hantu tersebut adalah rekaan Brom Bones, yang dengan licik meneror Crane untuk meraih cinta Katrina. Kisah tersebut berakhir saat penduduk desa menemukan sejumlah labu yang hancur, yang disangka Crane sebagai kepala manusia! Sebuah lelucon yang nakal.

Hantu!
Washington Irving terkenal semasa hidupnya. Namun ada sekelumit kisah setelah kematiannya yang tidak setenar cerita-ceritanya karangannya. Konon ada sejumlah laporan mengenai penampakan roh Washington Irving yang menghantui rumah pribadinya dan sebuah perpustakaan di kawasan New York.

Setelah Irving meninggal dunia pada November 1859, sejumlah saksi mata menyatakan pernah melihat penampakan hantunya. Namun beberapa laporan tentang hantu Irving kemudian diklarifikasi sebagai salah identifikasi.

Ada sebuah laporan dari JG Cogswell, seorang dokter yang sering bekerja di perpustakaan Astro Library (kini New York Public Library) sampai larut malam. Suatu malam ia melihat sesosok lelaki sedang membaca di rak sudut ruang utama perpustakaan. Padahal Cogswell tahu betul, hanya dia sendiri yang berada di perpustakaan.

Penasaran, Cogswell mendekati sosok itu dan bermaksud menegurnya. Saat Cogswell mendekat, sosok itu meletakkan bukunya kembali ke rak dan raib secara mendadak. Cogswell terkejut bukan kepalang, namun kemudian ia menganggap itu hanya bayangan Irving temannya (yang baru meninggal) yang juga pernah menjabat sebagai pengurus perpustakaan tersebut. Irving memang punya kebiasaan membaca buku di tempat itu persis seperti sosok tersebut.

Beberapa waktu kemudian di malam yang lain, Cogswell kembali melihat sosok yang sama. Kali ini ia diam-diam mendekatinya dari belakang, berupaya memastikan siapakah orang itu sebenarnya. Begitu dekat ia memerhatikan wajah dan sosoknya yang tak lama kemudian menghilang lagi.
Walau terkejut, Cogswell memastikan itu bukan hantu Irving, melainkan rekannya yang lain yang juga baru meninggal dunia… benarkah hantu itu memang ada?

Cogswell melaporkan penampakan sosok itu kepada manajemen perpustakaan dalam laporan resmi. Namun manajemen menanggapinya dengan dingin. Mereka malah menyarankan Cogswell untuk cuti dan beristirahat. Mereka menganggap Cogswell terlalu lelah bekerja, sehingga seolah melihat bayangan yang tidak nyata.

Kejutan lain datang dari laporan Pierre Irving, keponakan Washington Irving. Ia melaporkan pada Frank H Norton, otoritas Astor Libarary yang juga rekan Washington Irving bahwa hantu Irving pernah muncul di rumahnya di Sunnyside wilayah Tarrytown.

Menurut Pierre, suatu malam ia dan dua putrinya sedang duduk di ruang utama. Tiba-tiba ia dan anaknya melihat kelebat sosok melintas menuju kamar kerja yang dulu sering dipakai Washington Irving untuk berkarya. Seorang anak perempuan Pierre berseru: “Lihat… itu kakek!” Saat mereka meninjau ke dalam kamar yang terkunci itu, tak seorang pun berada di sana!*(berbagai sumber)
[SELENGKAPNYA]
 

Jadikan setiap hal yang terjadi disekitarmu menjadi suatu hal yang menarik untuk di ceritakan